Kamis, 15 September 2011

HUGH O’BRIAN; AKTOR DAN AKTIVIS SOSIAL

                     Hugh O’Brian yang bernama asli Hugh Charles Krampe dilahirkan pada 19 April 1923, di Rochester, New York, Amerika Serikat.  Pada awalnya dia tidak ada rencana untuk menjadi seorang aktor, Hugh yang memiliki bakat dibidang olahraga lebih berpikiran untuk menjadi seorang atlit. Sayangnya Hugh tidak bisa memanfaatkan beasiswa yang didapatkannya di University of Cincinatti karena terganjal kasus hukum sehingga dia harus drop-out ditahun 1942, Hugh kemudian bergabung dikorps marinir selama empat tahun dan sempat ikut bertempur dalam perang dunia kedua.
                Secara tak sengaja karena Hugh belum mempunyai pekerjaan tetap saat itu, akhirnya dia bergabung dengan sebuah grup teater yang kemudian memperkenalkannya kedunia akting. Hugh yang pertama kali menjejakkan kakinya didunia film dengan menjadi figuran difilm Kidnapped (1948) kemudian secara perlahan membangun citra dan imejnya, hal ini membuahkan hasil karena wajahnya dianggap cukup komersial sehingga Universal Studios memberinya kontrak singkat. Hugh O’Brian mulai banyak dikenal melalui film-film action standard produksi Universal Studios, seperti; Red Ball Express (1952), Son of Ali Baba (1952), dan Seminole (1953). Bahkan Hugh O’Brian dianugerahi penghargaan The Most Promising New Actor oleh Golden Globes Awards pada tahun 1954 berkat penampilannya difilm The Man from The Alamo (1953). Sayangnya sikap Hugh dinilai oleh pihak Universal Studios sangat sulit untuk dikontrol, sehingga kontrak untuk Hugh O’Brian tidak diperpanjang.
                Setelah meninggalkan Universal Studios ditahun 1954, Hugh kemudian menjadi aktor freelance dengan membintangi beberapa film walaupun hasilnya belum mampu menyamai pencapaiannya saat masih di Universal Studios. Ditahun 1955 Hugh O’Brian menjadi pemeran utama diserial televisi berjudul The Life and Legend of Wyatt Earp, ternyata serial ini cukup sukses sehingga nama Hugh O’Brian pun semakin populer, bahkan performa aktingnya di serial ini membuatnya masuk nominasi Emmy Awards pada tahun 1957. Serial The Life and Legend Wyatt Earp sendiri bertahan dari tahun 1955 hingga tahun 1961.
                Selepas dari serial tersebut Hugh lebih banyak tampil sebagai bintang tamu pada serial-serial televisi dan berakting dipanggung teater Broadway. Hugh juga masih bermain difilm-film layar lebar, bahkan sempat bermain dengan aktor laga legendaris, Bruce Lee, difilm Game of Death (1978) dan beradu akting dengan Arnold Schwarzenegger difilm Twins (1988).
                Aktor yang baru menikah ditahun 2006 setelah sekian lama melajang ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan dunia olahraga. Bahkan melalui yayasan Hugh O’Brian Youth Leadership yang didirikannya sejak tahun 1958, dia kemudian mengembangkan program pembinaan generasi muda dinegara-negara Afrika. Kegiatannya ini banyak mendapatkan apresiasi positif dari para aktivis sosial.         

Rabu, 14 September 2011

JACLYN SMITH; ANGELS YANG PANTANG MENYERAH

             Nama Jaclyn Smith tidak bisa dilepaskan dari serial televisi terkenal Charlie’s Angels (1976-1981), dia merupakan salah satu bintang serial tersebut dan juga merupakan satu-satunya aktris pemeran Charlie’s Angels yang tetap bertahan diserial tersebut hingga musim tayangnya berakhir.
                Jaclyn Smith terlahir dengan nama Jaclyn Ellen Smith pada 26 Oktober 1965 di Houston, Texas, Amerika Serikat. Sejak kecil dia sudah bercita-cita menjadi seorang penari ballet profesional sehingga dia sudah mengikuti kursus-kursus ballet sejak kecil hingga usia remaja. Selepas sekolah menengah kecantikannya menarik perhatian beberapa rumah model sehingga dia kemudian masuk kedalam dunia modelling, dia juga melanjutkan kuliahnya di Trinity University jurusan drama. Ditahun 1969 keaktifan Jaclyn didunia modelling menariknya masuk kedunia akting dengan menjadi figuran dan pemeran pendukung pada episode-episode serial televisi dan film-film televisi.
                Jaclyn Smith dikontrak eksklusif oleh merek shampoo Breck untuk menjadi modelnya pada tahun 1973, yang kemudian menjadi sebuah pintu masuk baginya menuju ke kesuksesan yang lebih besar. Profilnya sebagai model shampoo tersebut membuat Jaclyn mendapatkan kesempatan untuk mengikuti audisi peran pada sebuah proyek serial televisi, dan keberuntungan berpihak kepadanya karena dia terpilih menjadi salah satu pemeran utama wanita diserial tersebut. Selain Jaclyn Smith terpilih pula Kate Jackson dan Farah Fawcett, mereka bertiga menjadi pemeran awal serial televisi yang kelak menjadi salah satu serial televisi legendaris. Serial televisi tersebut berjudul Charlie’s Angels dan mulai ditayangkan ditahun 1976 hingga tahun 1981.
                Setelah memperkuat Serial Charlie’s Angels hingga musim terakhirnya, Jaclyn Smith tetap berada dijalur televisi dengan membintangi banyak film-film televisi, seperti; Jacqueline Bouvier Kennedy (1981), Rage of Angels (1983), The Night They Saved Christmas (1984), dan Deja Vu (1985). Jaclyn juga sempat masuk menjadi nominator Best Performance by an Actress in a Mini-Series or Motion Pictures Made for Tv pada ajang Golden Globes Awards 1982 lewat film Jacqueline Bouvier Kennedy.
                Ditahun 2002 Jaclyn divonis terkena kanker payudara, namun dia membuktikan bahwa dia mampu bertahan dan melawan kanker tersebut. Dia masih mampu tampil prima dibeberapa penampilannya walaupun peran yang didapatkannya bukan peran-peran yang besar, beberapa penampilannya ditahun 2000-an, antara lain : serial televisi The District (2002-2004), film televisi Ordinary Miracles (2005),  serta beberapa episode serial televisi. Jaclyn yang telah menikah 4 kali dan terakhir menikah dengan Brad Allen akan tetap dikenang sebagai aktris yang memiliki komitmen, kemauan keras, dan juga kharismatik.
          

Kamis, 08 September 2011

HUGH DILLON; VOKALIS BAND DAN AKTOR DENGAN AKTING PRIMA

Terlahir pada 31 Mei 1963 di Kingston, Ontario, Kanada, Hugh Rush Dillon atau kemudian lebih familiar dengan nama Hugh Dillon merupakan salah satu aktor yang mampu menyajikan akting yang elegan walaupun film-film yang dibintanginya tidak semua masuk dalam kategori blockbuster.
                Hugh Dillon langsung mendapatkan peran penting difilm perdananya yang berjudul Dance Me Outside (1994) arahan sutradara Bruce McDonald, Dia kemudian menjadi pemeran utama difilm Hard Core Logo (1996) yang juga merupakan besutan Bruce McDonald. Selepas film tersebut, Hugh Dillon merasa aktingnya belum terlalu memuaskan karena itu selama kurang lebih 3 tahun dia vakum dari dunia akting untuk mengikuti sejumlah kursus akting. Baru pada tahun 1999 dia kembali muncul melalui film Johnny namun belum memberikan ruang maksimal untuk menunjukkan aktingnya.
                Selain sebagai aktor, Hugh Dillon dikenal juga sebagai seorang penulis lagu sekaligus frontman dari sebuah grup band bernama The Headstones, bersama band ini dia merilis 6 album dibawah label Warner Music. The Headstones merupakan salah satu grup rock alternatif yang cukup populer dipertengahan tahun 90-an. Diera 2000-an Hugh Dillon lebih banyak muncul menjadi bintang tamu pada beberapa serial televisi, seperti; Blue Murder (2003), The Eleventh Hour (2004), dan Regenesis (2005). Hugh Dillon juga ikut mengisi peran difilm Ginger Snaps Back: The Beginning (2004), Assault on Precint 13 (2005), dan Trailer Park Boys: The Movie (2006). Melalui Trailer Park Boys: The Movie lah dia berhasil masuk menjadi salah satu nominator Best Performance by an Actor in a Supporting Role pada ajang Genie Awards 2007.
                Ditahun 2007 Hugh Dillon menjadi salah satu pemeran utama diserial televisi produksi jaringan televisi ION berjudul, Durham County. Ternyata aktingnya melalui serial ini cukup banyak mendapatkan apresiasi positif, setahun kemudian dia tampil lagi disebuah serial televisi kali ini merupakan produksi dari jaringan televisi CBS berjudul Flashpoint (2008).
                Saat ini Hugh Dillon masih sibuk menyelesaikan beberapa proyek film layar lebar dan film televisinya, selain itu dia juga tetap aktif didunia musik dengan grup band barunya, The Hugh Dillon Redemption Choir.       

Rabu, 07 September 2011

GLORIA GRAHAME; MANTAN SIMBOL HOLLYWOOD

            Gloria Hallward atau kelak terkenal dengan nama Gloria Grahame lahir di Los Angeles, California, pada 28 November 1923. Gloria besar dikeluarga yang sudah akrab dengan seni peran, Ibunya merupakan seorang aktris yang kemudian menjadi guru aktingnya. Sejak usia dini hingga remaja Gloria telah beberapa kali tampil dipanggung-panggung teater, hingga suatu ketika ditahun 1944 penampilannya disebuah pertunjukan teater ditonton langsung oleh chief studio MGM, Louis B. Mayer, yang kemudian memberinya kontrak eksklusif dengan studio MGM. Gloria kemudian mengganti nama artisnya menjadi Gloria Grahame, dan mendapatkan peran utama pertamanya difilm berjudul Blonde Fever (1944).
                Ditahun 1946 nama Gloria menjadi semakin populer setelah penampilan apiknya difilm It’s a Wonderful Life. Aktingnya sebagai Violet, wanita penggoda, berhasil menarik perhatian para moviegers dan movie maker. Sayangnya pihak MGM kemudian merasa profil Gloria tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak studio, sehingga pihak MGM kemudian menjual kontraknya ke studio RKO.
                Melalui studio RKO Gloria kemudian membintangi film-film seperti; It Happened in Brooklyn (1947), Song of the Thin Man (1947), hingga kemudian mendapatkan nominasi oscar pertamanya lewat film Crossfire (1947). Ditahun 1952 setelah namanya agak sedikit kurang bergaung, Gloria kembali mencuri perhatian lewat film The Greatest Show on Earth, dan akhirnya memenangkan oscar untuk kategori aktris pendukung terbaik lewat film The Bad and the Beautiful (1952). Dekade tahun 50-an Gloria menjadi salah satu aktris terpopuler dengan aktingnya yang memikat. Memasuki dekade 60-an Gloria lebih banyak mengisi episode serial televisi, karirnya sedikit meredup seiring dengan skandal pernikahannya dengan Anthony Ray yang merupakan anak kandung dari mantan suami keduanya Nicholas Ray pada tahun 1960, hal tersebut membuatnya sedikit dijauhi oleh para movie maker, baru pada tahun 1966 Gloria mendapatkan peran difilm layar lebar berjudul Ride Beyond Vengeance namun belum mampu mengembalikan popularitasnya.
                Gloria masih sempat bermain difilm The Todd Killing (1971), The Loners (1972), Mama’s Dirty Girl (1974), Melvin and Howard (1980), dan The Nesting (1984) serta beberapa film televisi, dan film-film “kelas B”. Gloria Grahame belum bisa menunjukkan kualitas aktingnya dilevel tertinggi lagi, dia lebih banyak bermain dipertunjukan panggung. Gloria Grahame akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di kota New York pada 5 Oktober 1981 akibat kanker perut. Publik Hollywood tetap mengenang salah satu mantan simbol kecantikan Hollywood ini, dan namanya diabadikan di Walk of Fame sebagai bentuk penghargaan atas segala pencapaiannya terlepas dari skandal yang menimpanya.         

GERARD BUTLER; DARI CALON PENGACARA MENJADI AKTOR TERKENAL

                 Bagi yang sudah pernah menonton film 300 (2006) pasti sangat terkesan dengan pemeran Leonidas, sang raja Spartan, yang begitu kuat dan pantang menyerah. Aktor yang memerankan tokoh tersebut adalah Gerard Butler.
                Terlahir dengan nama Gerard James Butler di Paisley, Scotland, Inggris pada 13 November 1969, Gerard Butler pada awalnya tidak memiliki niat untuk masuk ke dunia akting karena dia lebih tertarik menjadi seorang pengacara, karena itulah setelah lulus dari sekolah menengah dia kemudian masuk kejurusan hukum Glasgow University.
                Persentuhannya dengan dunia akting dimulai ketika suatu ketika secara tak sengaja dia bertemu dengan aktor Steven Berkoff disebuah kafe yang kemudian mengajaknya tampil disebuah lakon teater. Dari panggung teater inilah Gerard Butler menemukan bakat terpendamnya hingga kemudian memutuskan meninggalkan kuliahnya di Glasgow University dan fokus berakting. Ditahun 1997, Gerard berhasil lolos kasting untuk menjadi pemeran adik Billy Connoly difilm Mrs. Brown (1997) yang juga merupakan debut aktingnya dilayar lebar. Ada kejadian unik saat syuting film ini diSkotlandia, Gerard diberikan penghargaan oleh the Royal Humane Society karena menyelamatkan seorang anak saat tenggelam disungai Tay.
                Langkahnya didunia perfilman dilanjutkan dengan turut membintangi film-film seperti; Tomorrow Never Dies (1997), Tales of the Mummy (1998), The Cherry Orchard (1999), dan Dracula 2000 (2000). Melalui film Dracula 200 lah namanya mulai banyak dilirik sutradara dan produser ternama, hal ini juga yang membuatnya mendapatkan peran utama sebagai Attila dalam miniseri berjudul Attila (2001) lalu setahun kemudian dia kembali mendapatkan peran yang cukup penting difilm Reign of Fire (2002), Lara Croft Tomb Rider: The Cradle of Life (2003), The Phantom of the Opera (2004), dan Beowulf & Grendel (2005). Khusus untuk film The Phantom of the Opera, aktingnya difilm ini membuat Satellite Awards memasukkan namanya sebagai salah satu nominator untuk kategori Best Actor in a Motion Picture Comedy or Musical pada tahun 2005.
                Ditahun 2006 dia berhasil mengalahkan sejumlah kandidat untuk pemeran Leonidas difilm 300, film inilah yang kemudian semakin menunjukkan potensi kebintangan Gerard Butler, tak urung penampilannya menuai sejumlah pujian dan penghargaan. Aktingnya yang semakin matang dan semakin baik membuat namanya menjadi salah satu aktor pilihan para movie maker, bahkan namanya sempat masuk sebagai kandidat mengganti Pierce Brosnan untuk memerankan James Bond. Terakhir Gerard Butler tampil difilm Corolianus (2011), dan saat ini dia masih sibuk menyelesaikan beberapa proyek film terbarunya.               

Selasa, 06 September 2011

FOREST WHITAKER; AKTOR DENGAN KUALITAS AKTING MENGKILAP

              Forest Whitaker mencatatkan namanya dalam sejarah para peraih piala Oscar sebagai aktor Afrika-Amerika keempat yang pernah meraih Oscar sebagai aktor terbaik, dia berhasil menyusul jejak Sidney Poitier, Denzel Washington, dan Jamie Foxx. Piala Oscar tersebut berhasil diraihnya melalui penampilan apiknya sebagai diktator Uganda, Idi Amin, dalam film The Last King of Scotland (2006).
                Forest Steven Whitaker dilahirkan di Longview, Texas, Amerika Serikat pada 15 Juli 1961. Forest Whitaker muda pada awalnya merupakan seorang atlit football, bahkan melalui olahraga ini dia berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. Forest akhirnya tamat di Berkeley University dengan spesialisasi akting dan pertunjukan panggung.
                Forest Whitaker sempat menjadi figuran pada salah satu episode serial Making the Grade (1982) dan film Tag: The Assasination Game (1982), namun dia lebih menyukai menyebutkan penampilannya difilm komedi remaja yang berjudul Fast Times at Ridgemont High (1982) sebagai debut penampilannya, hal ini dikarenakan difilm tersebut dia mendapatkan peran sebagai atlit football yang memang dikuasainya. Selepas film tersebut, Forest masih berkutat didunia televisi dengan menjadi pendukung pada beberapa episode serial televisi terkenal dan juga pada beberapa film televisi. Ditahun 1986 Forest Whitaker berhasil mendapatkan peran sebagai Amos difim terkenal garapan Martin Scorcese, The Colour of Money, dan beradu akting dengan aktor kawakan Paul Newman, ditahun yang sama dia juga turut membintangi film tentang perang Vietnam karya Oliver Stone berjudul Platoon. Penampilannya di kedua film tersebut berhasil menarik minat banyak sutradara untuk mengeksplorasi kemampuan aktingnya, berturut-turut Forest Whitaker kembali menampilkan aktingnya difilm Stakeout (1987) dan Good Morning, Vietnam (1987), kemudian ditahun berikutnya Forest tampil difilm Bloodsport (1988) dan Bird (1988). Khusus untuk penampilannya difilm Bird, Forest berhasil meraih penghargaan dari Cannes Film Festival sebagai Best Actor plus namanya masuk sebagai salah satu nominator pada ajang Golden Globes Awards.
                Penampilan Forest Whitaker difilm-film selanjutnya semakin mengkilap, beberapa film yang menampilkan performa aktingnya yang memukau, antara lain; Downtown (1990), The Crying Game (1992), Prêt-à-Porter (1994), Smoke (1995), dan Phone Booth (2002). Akting terbaiknya ditunjukkannya difilm The Last King of Scotland (2006) yang membuatnya meraih sejumlah pujian dan penghargaan atas penampilannya difilm tersebut, dan penghargaan yang paling bergengsi adalah gelar aktor terbaik pada ajang Academy Awards 2007. Pasca The Last King of Scotland, Forest Whitaker tetap menjaga performa aktingnya dalam film-film yang dibintanginya, seperti; The Great Debaters (2007), Street Kings (2008), dan Vantage Point (2008).
            Selain sebagai aktor, Forest juga memiliki kemampuan dalam penyutradaraan, terbukti beberapa film besutannya mampu mendapatkan apresiasi positif. Namun keinginannya untuk berakting membuatnya harus menunda dulu kegiatan penyutradaraannya ditahun 2005

EMILY PROCTER; BINTANG TELEVISI BERAROMA PATEN

                  Serial televisi CSI: Miami (2002-2011) dan The West Wing (2000-2006) telah mengangkat nama Emily Procter, kemampuan aktingnya dikedua serial tersebut berhasil menuai simpati dan pujian dari penonton walaupun dia belum mendapatkan pengakuan berupa penghargaan dan nominasi namun itu tak mengurangi pesonanya sebagai bintang.
                Terlahir dengan nama Emily Mallory Procter  di Raleigh, North Calorina, Amerika Serikat pada 8 Oktober 1968, Emily sejak lulus sekolah menengah atas di tahun 1986 sudah memantapkan hatinya untuk melanjutkan pendidikannya dijurusan seni dan teater East Carolina University namun sayang dia gagal masuk karena kapasitas mahasiswa dijurusan tersebut sudah melebihi kapasitas, akhirnya dia memilih jurusan jurnalistik. Lulus dari universitas tersebut Emily kemudian bekerja sebagai seorang reporter televisi pada sebuah stasiun televisi afiliasi dari TV kabel CBS selama dua tahun hingga dia akhirnya memutuskan untuk pindah ke Los Angeles untuk mengambil kursus akting selama dua tahun.
                Di Los Angeles, sembari mengikuti kursus akting Emily mencoba menjajaki kemampuannya sebagai model dan penyanyi kafe. Emily sempat menjadi salah satu model sebuah rumah mode terkenal di LA. Ditahun 1995 Emily berhasil mendapatkan peran disalah satu episode serial televisi Platipus Man dan serial Renegade, Emily juga menjadi salah satu pendukung difilm Leaving Las Vegas (1995) yang diperan utamai aktor Nicholas Cage. Emily Procter didekade itu masih berkutat di peran-peran kecil baik difilm layar lebar maupun televisi, nama Emily Procter mulai bersinar setelah membintangi film Breast Men (1997) dan melalui film itulah Emily mulai mendapatkan peran-peran yang lebih baik.        
                Ditahun 1999 Emily Procter mendapatkan kesempatan untuk mengikuti audisi untuk serial The West Wing, dan alhasil Emily berhasil menjadi salah satu artis yang menjadi pendukung utama serial yang mengisahkan suasana di gedung putih dan konfliknya tersebut. Emily bermain sebanyak 17 episode diserial tersebut dari tahun 2000 hingga tahun 2006. Belum usai kontraknya di The West Wing Emily kembali mendapatkan kesempatan menjadi pemeran utama di serial CSI: Miami yang semakin mempopulerkan namanya sebagai salah satu bintang televisi.
                Hingga ditahun 2011 Emily Procter membintangi serial televisi CSI: Miami, selain itu Emily sudah ditunggu beberapa proyek film terbarunya yang siap menjadi pembuktian Emily akan kualitas aktingnya.