Forest Whitaker mencatatkan namanya dalam sejarah para peraih piala Oscar sebagai aktor Afrika-Amerika keempat yang pernah meraih Oscar sebagai aktor terbaik, dia berhasil menyusul jejak Sidney Poitier, Denzel Washington, dan Jamie Foxx. Piala Oscar tersebut berhasil diraihnya melalui penampilan apiknya sebagai diktator Uganda, Idi Amin, dalam film The Last King of Scotland (2006).
Forest Steven Whitaker dilahirkan di Longview, Texas, Amerika Serikat pada 15 Juli 1961. Forest Whitaker muda pada awalnya merupakan seorang atlit football, bahkan melalui olahraga ini dia berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. Forest akhirnya tamat di Berkeley University dengan spesialisasi akting dan pertunjukan panggung.
Forest Whitaker sempat menjadi figuran pada salah satu episode serial Making the Grade (1982) dan film Tag: The Assasination Game (1982), namun dia lebih menyukai menyebutkan penampilannya difilm komedi remaja yang berjudul Fast Times at Ridgemont High (1982) sebagai debut penampilannya, hal ini dikarenakan difilm tersebut dia mendapatkan peran sebagai atlit football yang memang dikuasainya. Selepas film tersebut, Forest masih berkutat didunia televisi dengan menjadi pendukung pada beberapa episode serial televisi terkenal dan juga pada beberapa film televisi. Ditahun 1986 Forest Whitaker berhasil mendapatkan peran sebagai Amos difim terkenal garapan Martin Scorcese, The Colour of Money, dan beradu akting dengan aktor kawakan Paul Newman, ditahun yang sama dia juga turut membintangi film tentang perang Vietnam karya Oliver Stone berjudul Platoon. Penampilannya di kedua film tersebut berhasil menarik minat banyak sutradara untuk mengeksplorasi kemampuan aktingnya, berturut-turut Forest Whitaker kembali menampilkan aktingnya difilm Stakeout (1987) dan Good Morning, Vietnam (1987), kemudian ditahun berikutnya Forest tampil difilm Bloodsport (1988) dan Bird (1988). Khusus untuk penampilannya difilm Bird, Forest berhasil meraih penghargaan dari Cannes Film Festival sebagai Best Actor plus namanya masuk sebagai salah satu nominator pada ajang Golden Globes Awards.
Penampilan Forest Whitaker difilm-film selanjutnya semakin mengkilap, beberapa film yang menampilkan performa aktingnya yang memukau, antara lain; Downtown (1990), The Crying Game (1992), Prêt-à-Porter (1994), Smoke (1995), dan Phone Booth (2002). Akting terbaiknya ditunjukkannya difilm The Last King of Scotland (2006) yang membuatnya meraih sejumlah pujian dan penghargaan atas penampilannya difilm tersebut, dan penghargaan yang paling bergengsi adalah gelar aktor terbaik pada ajang Academy Awards 2007. Pasca The Last King of Scotland, Forest Whitaker tetap menjaga performa aktingnya dalam film-film yang dibintanginya, seperti; The Great Debaters (2007), Street Kings (2008), dan Vantage Point (2008).
Selain sebagai aktor, Forest juga memiliki kemampuan dalam penyutradaraan, terbukti beberapa film besutannya mampu mendapatkan apresiasi positif. Namun keinginannya untuk berakting membuatnya harus menunda dulu kegiatan penyutradaraannya ditahun 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar